Samsung Electronics dianggap relatif terlambat buat terjun pada sektor kendaraan beroda empat tanpa sopir, sebagai akibatnya perlu meningkatkan kecepatan pengembangan dan mengakuisisi lebih poly perusahaan buat bersaing dengan saingannya seperti Waymo berdasarkan Alphabet.
"Samsung sangat relevan (di area kendaraan otonom). Tapi mereka setengah langkah di belakang dibandingkan dengan pemimpin yg terdapat saat ini," istilah Jeremy Carlson, analis utama & manajer autonomous driving and mobility di IHS Markit, firma riset pasar dunia, dalam sebuah konferensi pers pada Seoul dalam Kamis (19/10) kemarin. "Samsung mempunyai lisensi buat menguji kendaraan (otonom) di jalan-jalan di California. Tapi sudah ada 20 perusahaan lain yg menerima lisensi (serupa) sebelum Samsung."
Dia mengacu pada perusahaan mulai berdasarkan penghasil kendaraan beroda empat tradisional sampai perusahaan teknologi Silicon Valley, termasuk Apple, Nvidia, GM, BMW dan Waymo/Google, yg menerima biar sebelum Samsung mendapatkannya pada bulan Agustus.
Pengujian merupakan bagian penting berdasarkan teknologi otonom, yg memerlukan sejumlah besar pengujian dan validasi melalui simulasi aplikasi & bepergian sebelum mereka sebagai siap pada jalan.
"Di kendaraan beroda empat otonom, perusahaan Korea perlu berbagi lebih poly dan mengakuisisi beberapa perusahaan kecil," istilah Egil Juliussen, direktur riset dan analis utama pada IHS Markit.
Namun, para pakar ini percaya Samsung berada dalam posisi yg baik, terutama selesainya akuisisi pemasok komponen otomotif Harman tahun lalu senilai US$ 8 miliar, lantaran sudah memperoleh keunggulan kompetitif dalam software buat kendaraan beroda empat tanpa sopir.
"Harman sangat bagus dalam aplikasi dan mereka adalah penyedia utama kemampuan pembaruan lewat over-the-air yg aman buat industri otomotif," kata Carlson. "Jadi mereka punya beberapa keuntungan."
"Software sahih-sahih di mana kita berharap dapat melihat banyak disparitas yg terjadi dengan tunggangan ini dan pada bentuk teknologi ini," ucapnya, sambil menambahkan bahwa perusahaan yg bisa mengintegrasikan berbagai komponen & sistem dalam satu solusi akan memberi nilai lebih bagi produsen kendaraan beroda empat.
IHS Markit memproyeksikan bahwa produksi sistem penggerak otonom level dua dan Level 3 – yang mencakup Autopilot, parkir otomatis & parkir jarak jauh – akan meningkat secara signifikan menurut tahun 2020 sampai 2023, menggunakan taraf pertumbuhan yg tinggi akan terjadi pada China & Korea. Hal ini, pada gilirannya, adalah peluang signifikan bagi pemasok mobil, ucapnya.
Dilansir dari google, bing dan berbagai web lainnya, berikut kami merangkum artikel Untuk mobil tanpa sopir, Samsung masih tertinggal di software, semoga informasi ini bermanfaat.
Author Profile

Latest entries
- 2022.07.05InfoteknoBambonghore Tekno | Divisi R&D dan engineer Samsung mulai tinggalkan bisnis smartphone
- 2022.07.05InfoteknoBambonghore Tekno | Operator Sprint bergabung dengan Tizen Association
- 2022.07.05InfoteknoBambonghore Tekno | Samsung dan Intel akan hadir di MWC 2012
- 2022.07.05InfoteknoBambonghore Tekno | Samsung kalahkan Apple, Nokia dan BlackBerry untuk menjadi merek smartphone terpopuler di Indonesia dan negara lainnya